Friday 5 September 2014

RAHASIA SHOLAT 5 WAKTU SECARA SAINS


Rasulullah saw bersabda: “Amalan yang paling dicintai oleh Allah SWT adalah ” Shalat pada waktunya, Berbakti kepada kedua orang tua, kemudian Jihad di jalan Allah SWT.” [Kanzul ‘Ummal, jilid 7, hadis 18897]
Sholat adalah ibadah utama seorang muslim dan ini merupakan jembatan utama komunikasi langsung antara umat dan Penciptanya (Allah Swt). Ternyata dari waktu sholat yang 5 waktu itu banyak hikmah yang kita bisa dapatkan dilihat dari faktor kesehatan, ilmu pengetahuan, psikologi dan lain-lain. Berikut pengamatan para ahli di bidangnya mengenai masalah waktu sholat, salah satu rukun Islam, karena ada rahasia dibalik peralihan/perpindahan waktu sholat.
Setiap perpindahan/peralihan waktu sholat sebenarnya bersamaan dengan terjadinya perubahan tenaga alam yang bisa diukur dan dirasakan melalui perubahan warna alam. Fenomena perubahan warna alam ini tidak asing bagi penggemar dan praktisi fotografi/video/film juga dalam industri cahaya/lampu,percetakan, astrofisika dan lain-lain karena ada istilah suhu/temperatur warna (color temperature) dimana kalau siang itu bluish (kebiru-biruan) dan kalau sore itu reddish(kemerah-merahan)- Suhu warna biasanya menggunakan satuan Kelvin (K) sebagai perangkat pengukurannya.
WAKTU SUBUH
Pada waktu subuh, alam berada dalam spectrum warna biru muda yang bersesuaian dengan frekuensi tiroid (kelenjar gondok). Dalam ilmu Fisiologi (Ilmu Faal-salah satu dari ilmu biologi yang mempelajari berlangsungnya sistem kehidupan) tiroid mempunyai pengaruh terhadap sistem metabolisma tubuh manusia. Warna biru muda juga mempunyai rahasia tersendiri berkaitan dengan rejeki dan cara berkomunikasi. Mereka yang masih tertidur nyenyak pada waktu Subuh akan menghadapi masalah rejeki dan komunikasi. Mengapa? Karena tiroid tidak dapat menyerap tenaga biru muda di alam ketika roh dan jasad masih tertidur. Pada saat azan subuh berkumandang, tenaga alam ini berada pada tingkatan optimum. Tenaga inilah yang kemudian diserap oleh tubuh kita terutama pada waktu ruku dan sujud.
WAKTU ZUHUR
Alam berubah menguning dan ini berpengaruh kepada perut dan sistem pencernaan manusia secara keseluruhan. Warna ini juga punya pengaruh terhadap hati. Warna kuning ini mempunyai rahasia berkaitan dengan keceriaan seseorang. Jadi bagi mereka yang selalu ketinggalan atau melewatkan sholat Zuhur berulang kali akan menghadapi masalah dalam sistem pencernaan serta berkurang keceriaannya.
WAKTU ASAR
Alam berubah lagi warnanya menjadi jingga/oranye (warna antara merah dan kuning). Hal ini berpengaruh cukup signifikan terhadap organ tubuh yaitu prostat ( kelenjar eksorin pada pria jantan, fungsi utamanya adalah untuk mengeluarkan dan menyimpan sejenis cairan yang menjadi dua pertiga bagian dari air mani), rahim , ovarium/ indung telur (kelenjar kelamin wanita) , dan testis (kelenjar kelamin jantan) yang merupakan sistem reproduksi secara keseluruhan. Warna oranye di alam juga mempengaruhi kreativitas seseorang. Orang yang sering ketinggalan waktu Asar akan menurun daya kreativitasnya. Disamping itu organ-organ reproduksi ini juga akan kehilangan tenaga positif dari warna alam tersebut.
WAKTU MAGHRIB
Warna alam kembali berubah menjadi merah. Sering pada waktu ini kita mendengar banyak nasehat orang tua agar tidak berada di luar rumah. Nasehat tersebut ada benarnya karena pada saat Maghrib tiba, spektrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis. Pada waktu ini jin dan iblis amat bertenaga(powerful) karena mereka bergema atau ikut bergetar dengan warna alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan sebaiknya berhenti sejenak dan mengerjakan sholat Maghrib terlebih dahulu. Hal ini lebih baik dan lebih selamat karena pada waktu ini banyak gangguan (interferensi-interaksi antar gelombang dalam satu daerah-bisa membangun dan merusak) atau terjadi tumpang-tindih dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama atau hampir sama dan bisa menimbulkan fatamorgana yang bisa mengganggu mata(penglihatan) kita.
WAKTU ISYA
Selanjutnya pada waktu ini warna alam berubah menjadi nila (indigo) dan selanjutnya menjadi gelap. Waktu Isya mempunyai rahasia ketenteraman dan kedamaian yang frekuensinya sesuai dengan sistem kontrol otak. Mereka yang sering ketinggalan waktu Isya akan sering merasa gelisah. Untuk itulah ketika alam mulai diselimuti kegelapan, kita dianjurkan untuk mengistirahatkan tubuh ini. Dengan tidur pada waktu ini, keadaan jiwa kita berada pada gelombang Delta dengan frekuensi dibawah 4HZ (Hertz adalah satuan ukur untuk frekuensi) dan seluruh sistem tubuh memasuki waktu rehat. Selepas tengah malam, alam mulai bersinar kembali dengan warna-warna putih, merah jambu dan kemudian ungu. Perubahan warna ini selaras dengan kelenjar pineal (badan pineal atau “mata ketiga”, sebuah kelenjar endokrin pada otak)kelenjar pituitary (hipofisis), thalamus(struktur simetris garis tengah dipasangkan dalam otak vertebrata termasuk manusia dan fungsinya mencakup sensasi menyampaikan, rasa khusus dan sinyal motor ke korteks serebral, bersama dengan pengaturan kesadaran, tidur dan kewaspadaan) dan hypothalamus(hipotalamus-bagian otak yang terdiri dari sejumlah nucleus dengan berbagai fungsi yang sangat peka terhadap steroid, glukokortikoid, glukosa dan suhu). Maka sebaiknya kita bangun lagi pada waktu ini untuk mengerjakan sholat malam(tahajud).
Subhanallah, Indahnya Islam ..
Demikianlah ringkas hubungan antara waktu shalat dengan warna alam. Manusia sebaiknya sadar akan pentingnya tenaga alam. Faktor-faktor inilah yang mendasar kegiatan meditasi seperti taichi, qi-gong dan sebagainya. Kegiatan meditasi ini dilakukan untuk menyerap tenaga-tenaga alam ke sistem tubuh. Kita sebagai umat Islam sepatutnya bersyukur karena telah di’karuniakan’ syariat shalat oleh Allah SWT sehingga jika laksanakan sesuai aturan maka secara tak sadar kita telah menyerap tenaga alam ini. Ini mungkin belum pernah terfikir oleh kita sebelumnya.
Inilah hakikat mengapa Allah SWT yang memiliki sifat Pengasih dan Penyayang mewajibkan shalat kepada kita sebagai hambaNYA. Sebagai Pencipta Allah swt mengetahui bahwa hambaNYA amat sangat memerlukan-Nya. Shalat di awal waktu akan membuat badan semakin sehat.
Semoga informasi ini dapat menambah semangat kita untuk melaksanakan shalat tepat pada waktunya , dan bersegera ke mesjid bagi kaum adam …
Wallahu a’lam bishawab

Monday 2 June 2014

Remaja Sadar Politik? Kudu!

Remaja Sadar Politik? Kudu! 

Aksi demo menentang kenaikan harga BBM, tarif dasar listrik, dan tarif telepon marak di berbagai kota. Hampir tiap hari petugas keamanan dan pihak terkait dibikin pusing. Istana Negara dijejali ribuan pendemo, begitupun gedung DPR/MPR jadi tempat para pengunjuk rasa untuk menumpahkan sumpah serapah, keluh kesah, dan harapannya kepada pemerintah.
Di berbagai daerah juga marak euy. Kayaknya hampir tiap hari tuh unjuk rasa aktif digelar. Beberapa di antaranya berakhir dengan bentrokan antara petugas keamanan dan massa pengunjuk rasa.
Nah, menyikapi maraknya aksi unjuk rasa tersebut, kira-kira apa sih yang ada dalam benak kamu? Mungkin, sebagian dari kamu menganggap bahwa itu adalah bagian dari aktivitas politik para mahasiswa. Sebagian lagi memandang cuek bebek aja. Bahkan dengan sinis berkomentar kalo yang demo tuh sebetulnya para mahasiswa yang jeblok nilai akademiknya. Pura-pura jadi hero saat unjuk rasa, padalah kuliahnya berantakan. Sebagian yang lain lagi menganggap bahwa para demonstran itu cuma ngerecokin pemerintah yang memang lagi morat-marit ini. Dengan kata lain kamu pro terhadap keputusan pemerintah yang kontroversial itu. Yup, ternyata beragam juga ya pendapat teman-teman ini.
Sobat muda muslim, pendapat-pendapat tadi sebetulnya mencerminkan pemahaman kamu terhadap masalah tersebut. Juga mencerminkan tingkat darpol, alias sadar politik kamu terhadap kasus itu. Di sinilah kita bisa melihat dan menilai sejauh mana kapasitas kamu dalam memahami berbagai peristiwa yang berkembang. Dengan begitu, diharapkan bisa memperbaiki jika ada yang belum maksimal, dan mengkritisi jika memang ada yang salah dengan pemahaman kamu. Tul nggak?
Peristiwa yang berkembang sejak awal tahun ini mau nggak mau emang menyita perhatian seluruh rakyat di negeri ini, termasuk remaja macam kamu. Sebab, dampaknya bisa luas banget. Boleh jadi skala internasional nantinya. Nggak mustahil kan?
Oke deh, sekarang kita nggak bakalan banyak membahas soal perkembangan peristiwa tersebut. Nggak bakalan. Sebab masalah ini masih akan terus menggelinding. Ibarat cerita bersambung, bakal masih ada kejutan lain di waktu depan. Lagi pula info-info seputar kasus itu bisa kamu ikuti sendiri beritanya di televisi, radio, internet, juga di surat kabar, majalah, dan tabloid. Pelototin deh ampe abis. Jangan bosen ngikuti berita. Dalam tulisan ini kita nggak bakalan ngebahas sampe ngebudah tentang kasus itu. Tapi, kita ingin menjelaskan tentang apa itu kesadaran politik. Harapannya, supaya kamu juga bisa paham. Nggak cuma menjadi penikmat, apalagi jadi objek penderita. Sebaliknya, justru kamu kudu bisa memberikan pencerahan. Setuju kan?
Sobat muda muslim, boleh jadi kalo diajukan pertanyaan seputar politik kepadamu, akan dijawab bahwa aktivitas politik selalu berakhir dengan pengejaran, penangkapan, pemenjaraan, penyiksaan, bahkan pembunuhan para aktivisnya. Itu politik praktis, lho.
Sangat boleh jadi juga, jika ada orang yang udah hapal banyak peristiwa politik dan tokoh-tokoh, secara spontan kita menilai bahwa mereka udah punya kesadaran politik. Tapi benarkah semua dugaan itu? Kalo salah, seperti apa sih yang dimaksud dengan kesadaran politik itu? Kita jadi kepengen juga ikutan membahas masalah ini. Maklum, masalah ini selalu jadi sorotan dan menarik hati. Seru abis!
Apa sih politik itu?
Kata pepatah, “tak kenal maka ta’ruf, eh, tak kenal maka tak sayang.� Pepatah ini mengandung pengertian bahwa kalo nggak mengenal terhadap sesuatu atau seseorang, maka sudah ada jaminan kalo kamu nggak bakalan punya perhatian sama sesuatu atau seseorang itu. Nah, ketika kita ngomongin soal Islam, itu artinya, kalo nggak kenal sama Islam, nggak akan muncul rasa memiliki tentang Islam. Kalo kita nggak ngeh dengan Islam, nggak bakalan tumbuh rasa memiliki dan menghargai aturan-aturannya. Padahal, kalo kita ngeh neh, kita bisa tahu hebatnya Islam. Bener. Islam nggak hanya mengatur urusan ibadah ritual aja seperti sholat, zakat, puasa, dan sejenisnya. Tapi, ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. ini juga mengatur urusan ekonomi, sosial, pendidikan, hukum, peradilan, perundang-undangan, politik, sampe pemerintahan. Lengkap pokoknya. Itu sebabnya, Islam disebut sebagai ideologi. Begitu!

Sobat muda muslim, sebelum kita ngebahas apa itu kesadaran politik. Kamu perlu tahu dulu istilah politik. Supaya nggak kebalik-balik nantinya. Atau malah salah memahami politik secara benar. Tul nggak?
Nah, apa sih pengertian politik? Kalo berdasarkan pemahaman yang ada sekarang, politik itu memang berarti sesuatu yang �kejam’. Gimana nggak, wong dalam sebuah pameo dikatakan, bahwa dalam politik tidak ada musuh yang abadi, tidak ada kawan yang abadi, yang ada hanyalah kepentingan yang abadi. Gedubrak! Seperti itukah?
Kamu bisa saksikan sendiri atuh. Gimana para pemimpin negeri ini saling jegal, saling sikut, saling serang untuk dapat menduduki jabatan empuk dan basah. Bila perlu, mengamalkan politik �dagang sapi’. Inilah yang kemudian disebut-sebut sebagai the struggle for power (perjuangan memperebutkan kekuasaan). Udah lupa deh kepada rakyat yang seharusnya diurus. Kalo gitu, nggak salah-salah amat dong lagunya Bang Iwan Fals yang ngetop di tahun 80-an, yang syairnya kayak gini nih, “Setan-setan politik yang datang mencekik, walau di musim paceklik tetap mencekik, Apakah selamanya politik itu kejam. Apakah selamanya dia datang �tuk menghantam…�
Bila politik identik dengan beginian, maka yakin deh bakalan banyak orang berpandangan miring terhadap aktivitas politik. Mungkin saja kemudian orang nggak suka (termasuk takut) berurusan dengan politik. Itu sebabnya, pandangan seperti itu kudu segera di-delete dari direktori di otak kita, terus masukkin deh ke recylce bin, lalu klik empty recycle bin. Pokoknya bener-bener dihilangkan! (idih, kayak di komputer aja ya? He..he..he..)
Bagaimana pengertian politik menurut Islam? Dalam kitab Mafahim Siyasiyah dijelaskan bahwa politik adalah ri’ayatusy syu’unil ummah dakhiliyan wa kharijiyan bi hukmin mu’ayanin, (pengaturan urusan ummat di dalam negeri dan luar negeri, dengan hukum tertentu). Kalo kita bicara Islam, maka pengaturan tersebut menggunakan aturan Islam. Kalo bicara kapitalisme, maka hukum yang digunakan adalah kapitalisme. Begitu pula dengan sosialisme dan komunisme.
Nah, adapun pengaturan urusan ummat tidak melulu urusan pemerintahan seperti sangkaan banyak orang selama ini, melainkan termasuk di dalamnya aspek ekonomi (iqtishadi), pidana (uqubat), sosial (ijtima’i), pendidikan (tarbiyah) dan lain-lain.
Buktinya apa tuh? Islam, udah ngatur masalah ini sejak pertama kali Rasulullah saw. mendirikan pemerintahan Islam di Madinah, sampe terakhir di Turki. Sepanjang rentang waktu itu, masyarakat dan negara diatur oleh Islam. Sayangnya, sejak tanggal 3 Maret 1924, yakni saat Musthafa Kemal at-Taturk, pria jahat dan ambisius keturunan Yahudi menghancurkan pemerintahan Islam di Turki atas bantuan agen-agen Inggris, Islam nggak lagi diterapkan sebagai sebuah ideologi negara. Sampe sekarang lho.
Akibatnya, pemuda dan pemudi Islam masa kini nggak nyetel dalam memahami Islam sebagai sebuah ideologi negara. Generasi Islam kontemporer cuma mengenal dan memahami Islam sebagai ibadah ritual belaka. Jadinya, nggak ngeh kalo Islam tuh sebuah ideologi. Akibatnya, ketika memahami istilah politik dalam pandangan Islam aja suka kerepotan. Kalo udah gitu, pastinya juga nggak bakalan sadar politik.
Jadi sadar politik itu…
Nah, kalo kamu sekarang udah ngeh dengan pengertian politik menurut Islam ini, kita ajak untuk memahami apa yang dimaksud dengan kesadaran politik.

Suatu ketika Khalifah Umar bin Khaththab berpidato di hadapan kaum muslimin. Usai berpidato seorang pemuda berdiri sambil mengacungkan pedang, lalu berteriak, “Wahai Umar, apabila kami melihat engkau menyimpang, kami akan meluruskanmu dengan pedang ini.â€??  Wah, ada nggak sekarang remaja macam kita-kita ini yang begitu? Kayaknya sih, tak ada. Nggak percaya? Coba aja adain survei!
Umar yang mendengar pernyataan tadi kontan mengucapkan hamdalah. Ternyata masih ada manusia, tepatnya pemuda, yang berani mengungkapkan kebenaran.
Riwayat yang singkat ini bisa memberikan gambaran yang jelas kepada kita pekatnya suasana kehidupan berpolitik dalam Islam. Inilah aktivitas muhasabah lil hukam alias mengoreksi penguasa atau amar ma’ruf nahyi munkar, wajib dilakukan kapan saja, di mana saja, dan kepada siapa saja. Pokoknya every where, every time, and everyone. Kamu bisa bayangkan sendiri, seorang khalifah, kepala negara Islam, dinasihati oleh anak kecil seusia kamu. Hebat bukan? Dengan begitu kehidupan akan senantiasa berjalan dengan normal dan ideal. Pahami ya?
Dalam Islam, memang ini kewajiban bagi ummatnya yang sudah akil baligh. Untuk melaksanakan seluruh ajaran Islam. Termasuk itu tadi, amar ma’ruf nahyi munkar. Begitupun setiap muslim wajib untuk memiliki kesadaran politik. Sabda Rasulullah saw.: “Barang siapa yang bangun pagi hari dengan tidak memikirkan kepentingan kaum muslimin, maka mereka tidak termasuk golonganku.� (al-Hadits)
Dalam riwayat lain, beliau mengingatkan kaum muslimin agar tidak lalai melaksanakan amar ma’ruf nahyi munkar. Sabdanya: “Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, kalaulah kalian tidak memerintahkan yang ma’ruf dan mencegah yang munkar, maka hampir-hampir Allah memberikan adzab-Nya, kemudian kalian berdoa dan tidak dikabulkan doanya.� (al-Hadits)
Muhammad Muhammad Ismail dalam kitab al-Fikru al-Islamiy menyebutkan bahwa kesadaran politik (wa’yu siyasi) haruslah terdiri dari dua unsur. Pertama, kesadaran itu haruslah bersifat universal atau mendunia (internasional). Bukan kesadaran yang bersifat lokal semata. Kedua, kesadaran politik yang dimiliki harus berdasarkan sudut pandang yang khas (zawiyatun khashshah).
Kesadaran politik yang kita miliki kudu bisa melanglang buana. Artinya, kita kudu ngeh dengan urusan or peritiwa yang berkembang di belahan dunia lain. Sewaktu kaum muslimin masih berada di Mekkah dan belum memiliki kekuasaan, Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. bersama Rasulullah saw., membuat semacam �taruhan’ untuk peperangan antara Romawi dan Persia yang berada jauh dari Mekkah. Padahal, saat itu siapapun yang memenangkan perang nggak bakal menguntungkan kaum muslimin yang tertindas di Mekkah. Nah, ini membuktikan bahwa Abu Bakar r.a memiliki kesadaran politik yang cukup tinggi. Tuh, kan, Islam memang mampu mencerahkan pemikiran manusia. Jadi, kudu bangga dong menyandang predikat muslim? Siap!
Nah, sudut pandang yang kudu dimiliki juga harus berdasarkan Islam. Nggak boleh ideologi lain. Meski demikian tetap objektif dong. Maksudnya jeli dalam �membaca’ peristiwa yang terjadi. Ketelitian dan keakuratan memahami peristiwa politik, mutlak harus kamu miliki.
Seperti sekarang neh, saat gencar-gencarnya berita tentang kasus “Bom Bali� yang memojokkan Islam dan umatnya. Kamu jangan langsung ikutan terbawa arus berita, lalu takut disebut aktivis Islam. Itu salah. Sebab, yang namanya berita bisa dikamuflase. Bergantung siapa yang menguasai opini. Perlu kamu tahu, Amrik punya kepentingan tuh untuk menghancurkan Islam. Pasti.
Boleh jadi yag ditangkap adalah orang suruhan aja. Atau kalo pun bener aktivis Islam, mereka biasanya kena jebak permainan intelijen. Kasihan memang.
Amrik dan para begundalnya selalu menuding para pejuang Islam dengan sebutan teroris. Maklum saja, karena Amrik nggak suka Islam kembali memimpin dunia ini. Nggak ada bedanya dengan Belanda yang kelabakan saat para pejuang negeri ini dulu bergerak menyerang penjajah. Belanda mengatakan bahwa pejuang negeri ini pemberontak dan pengacau. Apa nggak salah tuh? Coba, siapa nyang kagak nyelekit dikatain begitu? Tul nggak?
Kalo sekarang marak demo menentang kenaikan harga BBM, tarif dasar listrik, dan tarif telepon, kita kudu menyikapi dengan kesadaran politik yang oke. Jangan sampe kita memandang sepintas aja. Yakinlah bahwa ini buah dari diterapkannya sistem kapitalisme. Jadi, kalo mau unjuk rasa, minta negara supaya mengganti sistem kapitalisme dengan Islam.
Oke deh, jangan bengong aja. Sekarang berkemas untuk belajar. Perdalam ajaran Islam, dan tingkatkan terus kesadaran politik kamu. We are the champion my friends!
(Buletin Studia – Edisi 128/Tahun ke-4/20 Januari 2003)
http://www.gaulislam.com/remaja-sadar-politik-kudu

Friday 23 May 2014

FILM SANG KIAI (2013)




Assalammu'alaikum Wr. Wb

Film Sang Kiai adalah drama Indonesi tahun 2013 yang mengangkat kisah seorang pejuang kemerdekaan sekaligus salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) dari Jombang, Jawa Timur yakni Hadratussyaikh KH Hasyim Asyari. Film ini dibintangi oleh Ikranagara, Cristine Hakim, Agus Kuncoro, Adipati Dolken.(Sumber Wikipedia).
Bagi sahabat yang ingin menyaksikan Filmnya atau download via IDM/YTD dll. secara gratis silahkan KLIK DI SINI 

Wassalammu'alaikum Wr. Wb